Summary: The Lean Product Playbook by Dan Olsen
Apa Itu Product Market Fit?
Product Plan mendefinisikan product-market fit sebagai konsep atau skenario di mana para pelanggan sebuah perusahaan mau membeli, menggunakan, dan menyebarkan informasi tentang suatu produk.
Kondisi tersebut dapat mendukung pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan keuntungannya.
Intinya, product market fit ini adalah kondisi ketika bisnis sudah menemukan pasar dan target/kelompok konsumen yang tepat sesuai dengan produk/jasa yang ditawarkan.
Dan Olsen, penulis buku The Lean Product Playbook, menjelaskan secara detail cara berinovasi dengan Minimum Viable Product (MVP) yang layak dan customer feedback yang cepat.
Berikut ini summary dari buku The Lean Product Playbook oleh Dan Olsen:
Part 1: Mencapai Product Market Fit dengan The Lean Product Proccess
Proses ini fokus pada dua hal:
- The Market: Ketika kamu menciptakan suatu value untuk konsumen, kamu ingin mengidentifikasi kebutuhan spesifik konsumen yang sesuai dengan peluang pasar yang bagus.
- The Product: Produk yang kamu ciptakan berfokus pada solusi yang dibutuhkan konsumen untuk menyelesaikan masalah mereka. Contohnya, dalam suatu produk yang kamu ciptakan, ada beberapa fitur yang diciptakan dan menjadi kebutuhan mereka. Jadi, untuk memutuskan fitur apa yang akan dikembangkan, kamu perlu mengetahui kebutuhan konsumen.
The Lean Product Proccess membantu kamu mengartikulasikan dan menguji hipotesis kamu untuk masing-masing dari lima komponen product market fit:
Dan Olsen menjelaskan dalam product market fit pyramid berikut:
- Tentukan target konsumen.
- Identifikasi kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi.
- Identifikasi value proposition produk.
- Tentukan set fitur MVP.
- Buat prototype MVP.
- Uji MVP ke konsumen.
Prosesnya menjadi cheklist untuk membantu memastikan kamu telah memikirkan asumsi dan keputusan utama yang harus dibuat saat membuat produk.
Jika kamu tidak membuat asumsi atau keputusan ini secara eksplisit, maka kamu membuatnya secara implisit. Jika kamu melewatkan langkah-langkah berpikir kritis ini, kamu membiarkan elemen penting seperti target pelanggan dan strategi produk secara tidak sengaja.
Problem Space VS Solution Space
Solution space mencakup setiap produk atau representasi produk yang digunakan oleh atau dimaksudkan untuk digunakan oleh pelanggan. Saat kamu membangun produk, kamu telah memilih implementasi tertentu. Apakah kamu sudah melakukannya secara eksplisit atau tidak, kamu sudah menentukan bagaimana tampilan produk, apa fungsinya, dan bagaimana cara kerjanya.
Sebaliknya, tidak ada produk atau desain yang ada di problem space. Problem space adalah tempat semua kebutuhan pelanggan yang kamu inginkan agar produk kamu secara langsung memenuhi kebutuhannya.
Kesimpulan:
PRAKTIK TERBAIK UNTUK MENCIPTAKAN PRODUK YANG SUKSES
- Miliki sudut pandang tetapi stay open minded: seperti yang mungkin kamu sadari, membangun produk bukan untuk orang yang labil/bingung. Kamu terus-menerus harus membuat keputusan dalam kondisi ketidakpastian. Saat kamu menguji, kamu harus menghindari/tetap pada sudut pandang awal, kamu harus menjadi objektif dan berbasis bukti/data.
- Nyatakan hipotesis: cobalah sejelas mungkin tentang hipotesis yang kamu buat.
- Prioritaskan dengan serius: Identifikasi dengan jelas apa yang paling penting untuk membantu kamu menggunakan sumber daya dan waktu kamu yang berharga.
- Bicaralah dengan pelanggan: Apakah penilaian pasar produk sesuai; mereka membantu kamu untuk mendapatkan pembelajaran/evaluasi yang kamu butuhkan untuk kedepannya dalam mengembangkan produk.
- Uji sebelum kamu membuat: Iterasi dengan hasil desain lebih cepat dan lebih murah daripada dengan produk sebenarnya.
- Kembangkan kolaborasi tim: Membangun produk seperti olahraga tim. Setiap anggota tim harus memahami peran mereka, peran lain dalam tim dan bagaimana tim bekerja sama untuk mencapai tujuannya.
Sekian, semoga bermanfaat.